Berbagi Cerita Lewat Tulisan

Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]



Sudah 2 tahun berlalu sejak pandemi, seingat saya badai pandemi hadir Maret 2020, satu bulan setelah kedua orangtua pindah ke Jakarta. Di tahun yang sama pula ada investasi yang turun dan ada yang meningkat tajam. Sebut saja Logam Mulia yang tahun lalu (2021) sempat mencapai angka di 1jt an. Lalu apakah hanya Logam Mulia yang merupakan investasi paling menarik? Tentu saja tidak. Sebelum membahas lebih lanjut ada baiknya kita mengingat kembali apa arti investasi, tujuan berinvestasi, hingga jenis-jenis investasi itu sendiri.

Investasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. 

Berdasarkan tujuannya investasi dibagi sebagai berikut:

1. Investasi Jangka Pendek

Investasi Jangka Pendek berlangsung dengan rentan waktu kurang dari 1 tahun hingga 3 tahun. Biasanya investasi yang dipilih adalah yang likuiditasnya tinggi dan resiko rendah, seperti: deposito, reksa dana pasar uang, dan surat utan negara jangka pendek.

2. Investasi Jangka Menengah

Investasi Jangka Menengah berlangsung diantara rentan waktu 3 hingga 10 tahun. Instrumen investasi ini memiliki tingkat resiko lebih tinggi daripada Investasi Jangka Pendek. Contohnya, reksadana pendapatan tetap (obligasi) atau reksadana campuran.

3. Investasi Jangka Panjang 

Yang termasuk dalam kategori Investasi Jangka Panjang adalah ketika memiliki tujuan investasi di atas 10 tahun. Untuk investasi jangka panjang penentuan instrumennya lebih fleksibel, bisa yang resiko rendah, tinggi, maupun yang tidak dapat dikonversi dengan cepat (tidak likuid). Misalnya saham, reksadana saham, logam mulia, dan properti.

Nah, seperti itu kurang lebih informasi singkat mengenai jenis investasi berdasarkan tujuan investasinya. Setelah kita tahu tujuan investasi jangan lupa juga kenali resiko diri sendiri ya, karena di setiap investasi selalu terdapat resiko. Ingat teori dasar investasi: "Low Risk Low Return, High Risk High Return."

Salah satu cara untuk meminimalisir resiko adalah diversifikasi , tidak memasukkan investasi hanya ke dalam satu instrumen saja. Selain meminimalisir resiko tujuan lainnya adalah memaksimalkan keuntungan yang didapatkan oleh investor.

Di tulisan berikutnya kita bahas beberapa instrumen investasi yuk. Kalian berminat dengan investasi apa nih? Share yuk di kolom komentar boleh tentang pengalaman investasi kalian juga.

Have a great day!

Baca juga:


No comments:

Post a Comment

Yuk berbagi cerita kalian disini

Bottom Ad [Post Page]