Berbagi Cerita Lewat Tulisan

Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

Yeayy bulan ramadhan sudah datanggg! Artinya banyak makanan kesukaan saya akan bermunculan di bulan ini. Salah satu favorit saya biji salak yang bentuknya bulat, kenyal, dan berwarna kecoklatan. Entah kenapa kalau bukan bulan ramadhan susah banget ketemunya. Dan satu lagi suasana nya beda banget kalau banyak orang berjualan saat masa ramadhan sama hari-hari biasanya. Koq saya lebih bersemangat kalau kulineran di bulan puasa ya, emaks yang lain gimana?

Walau banyak jajanan di sepanjang jalan menuju perumahan, saya tidak langsung membeli, biasanya saya survei dulu 2-3 kali lewat. Beberapa alasan kenapa walaupun menggiurkan saya tetap tahan godaan :
  • Melihat makanan maupun minuman yang dipajang, kalau warnanya terlalu mencolok ada perasaan was-was dan memilih tidak membeli.
  • Sepi pembeli, anggapan saya beberapa yang pernah mencoba mungkin tidak cocok dengan rasa makanan maupun minuman yang dijual sehingga tidak re-order.
  • Makanannya tidak tertutup dan banyak yang milih-milih pakai tangan.
Mau jajan aja kesannya riweh benar ya maks? Makanya kadang saya mendingan nitip suami atau kakak yang beliin, kalaupun kurang higienis yang penting saya gak lihat. Hehee. Dan saya pun baru tau loh kalau kuliner ramadhan di tiap daerah berbeda setelah baca tulisan milik mak Yunita. Jangankan daerah, mungkin saja di setiap rumah ada perbedaan ya? 

KULINER ALA RUMAH 

TIMUN SURI 
Kalau di rumah saya mertua suka banget yang namanya beli timun suri (dulu saya pikir bentuknya seperti timun yang buat lalapan). Ternyata lebih mirip pepaya tapi lebih cerah warnanya dan rasanya pun lebih berair.
Es Timun Suri ala Mertua 
Timun suri ini paling mudah dan enak dibuat pakai sirup atau gula cair. Untuk potongan sesuai selera, kalau mertua saya lebih suka potongan kotak-kotak, sementara saya pribadi senangnya diparut jadi memanjang halus gitu.
Es Timun Suri tampak atas 
KOLAK CINCAU
Kalau ini resep dari ipar, pertama dengarnya aneh banget, "hah jadi rasa apaan kolak campur cincau," batin saya dalam hati. Ternyata oh ternyata setelah nyobain saya ketagihan dong! Beneran maks kudu nyobain, perpaduan kolak yang masih hangat ditambah cincau dingin rasanya endesss banget. Bahasa yang kerennya adalah mengenyangkan dan menghilangkan dahaga.

Kolak Cincau Ala Ipar
BAKSO GORENG
Siapa yang bisa menolak godaan gorengan, apalagi kalau gorengannya dengan bahan dasar bakso. Bakso goreng ini lagi jadi trending topic di kalangan ibu-ibu pecinta gorengan. Kalau selama ini gorengan cuma tahu, tempe, pisang, sukun, singkong, risol, yang tidak ada campuran daging, nah kuliner bakso goreng bisa dijadikan alternatif supaya rasa gorengan berbeda.

Bakso Goreng 
Hayoo maks, kalian punya resep kuliner apa nih yang khas di rumah?? Share di kolom comment yuk! (^,^)

Let's sharing and keep caring each other!




2 comments:

  1. Huaaa... Mak bakso goreng. 😍
    Aku blm pernah nyobain kolak cincau. Enak yaaa.. Haduh baca di jam sgini. Mau bobo aja rasanya haha

    ReplyDelete
  2. Berhubung aku ngga punya resep, aku ngga share di kolom komentar ya ☺.
    Cuma aku penasaran dan pengin jajal rasa kolak cincau.

    ReplyDelete

Yuk berbagi cerita kalian disini

Bottom Ad [Post Page]