Berbagi Cerita Lewat Tulisan

Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

Halo maks, pernahkah merasa stress saat tiba-tiba asisten rumah tangga (ART) mendadak minta pulang kampung? Atau kalian tipe yang belum kepikiran buat mempekerjakan ART? Kalau saya duluu termasuk tipe yang kedua, sekarang? Masih yang kedua sih, cuma udah mulai goyah dikit. Hihii.

Ketika baru menikah saya dan suami sama sekali gak kepikiran buat pakai ART, secara di rumah cuma tinggal bertiga (sama mertua perempuan), terus juga kerja dari pagi sampai malam jadi kemungkinan rumah kotor kecil lah. Pekerjaan ngepel dan cuci baju saya lakukan di hari sabtu-minggu, hari senin-jumat palingan cuma nyapu kalau kotornya udah pakai banget. 

Satu tahun berlalu, memasuki tahun kedua pernikahan saya pun hamil. Masa-masa kehamilan saya nikmat banget, gak pakai mual, gak pakai ngidam, gak pakai aneh-aneh. Cuma batuk aja selama hampir 3 bulan. Nah, karena tipikal hamil saya "hamil kebo" jadinya gak berpengaruh terhadap pekerjaan rumah, apalagi saat hamil suami lebih berperan aktif dalam pekerjaan rumah.

Di awal tahun ketiga ketika si kecil sudah lahir, barulah dimulai "drama" kesibukan sebagai ibu. Pekerjaan rumah bertambah mencuci popok dan baju yang harus dilakukan setiap hari, tidak bisa seminggu sekali seperti sebelumnya. Belum lagi karena satu dan lain hal saya harus pumping 3-4 jam sekali. Yang mana artinya ada kerjaan baru lagi mencuci pompa asi dan botol dot. Sampai Hill berusia 1 tahun kondisi rumah masih aman, karena mama saya ikut menjaga Hill dan terkadang membantu saya mencuci popok dan baju Hill.

Tahun 2018, Mama saya kembali ke Surabaya dan saya pindah rumah, mulailah saya kewalahan. Mau pakai ART maju mundur linglung. Udah mau deal tetiba mikir masih bisa di handle sendiri, sedikit-sedikit. Ditambah dari pihak mertua yang juga gak suka kalau ada orang asing di rumah.

Jadi kapan donk harus mempekerjakan ART??

1. Sudah kewalahan membereskan pekerjaan rumah

Setiap hari rasanya pekerjaan tidak selesai, belum lagi anak jadi kurang diperhatikan karena sebagian besar waktu untuk beberea rumah dan menyiapkan makan. Tandanya kita belum bisa mengatur waktu dengan baik dan tidak ada salahnya sementara menggunakan bantuan asisten rumah tangga.

2. Sering bertengkar dengan pasangan 

Masih berhubungan dengan poin pertama, karena kewalahan dan akhirnya rumah tetap terlihat berantakkan dari sisi suami yang berujung komplain, sementara dari sisi istri yang merasa sudah bekerja keras dan lelah, akhirnya adu argumen terjadi dan tidak jarang menjadi penyulut pertengkaran. 

Kalau sudah begini sebaiknya berembuk untuk menggunakan asisten, gak perlu yang menginap. Asisten yang pulang hari dan hanya bantu nyapu, ngepel, masak juga sudah cukup.

3. Ketika sudah mencapai kata sepakat bersama anggota keluarga lain yang tinggal serumah

Lain hal jika ternyata kita tinggal dengan mertua, orangtua, maupun ipar. Saat memutuskan ingin memakai asisten rumah tangga, sebaiknya berdiskusi terlebih dahulu hingga mencapai satu suara supaya tidak menjadi pemicu pertengkaran di dalam rumah tangga ke depannya.
Kalau ada hal lain yang masih kurang sreg sebaiknya tetap terbuka dengan pasangan. Dan apabila akhirnya tetap memutuskan tidak mempekerjakan asisten rumah tangga bisa coba intip beberapa kiat dari mak Yosa Irfiana yang dapat kita pakai untuk mengatur pekerjaan rumah tangga tanpa asisten

Jadi, menurut kalian kapan waktu yang tepat mempekerjakan asisten rumah tangga??


3 comments:

  1. memperkerjkaan art terkadang tetangga suka minta di carikan pekerjaan.

    ReplyDelete
  2. sampai saat ini belum menggunakan jasa art, karena masih merasa bisa handle kerjaan rumah sendiri, wl pun sering kewalahan hahaha, tapi mungkin karena belum menemukan yang sesuai dengan keinginan deh jadinya masih ngerjain semua sendiri

    ReplyDelete
  3. Kalau sudah kewalahan kayaknya aku laundry 😁 susah nyari orang kayak si mbak yg sudah berlalu ituu mak

    ReplyDelete

Yuk berbagi cerita kalian disini

Bottom Ad [Post Page]